Sabtu, 10 Oktober 2015

Makalah Estetika dan Perkembangannya


MAKALAH
PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN SEKOLAH DASAR
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD REYHAN FLOREAN, M. Pd.



KELOMPOK 3 :
1.    EKA PERMATASARI                            (14186206085)
2.    NIMAS DWI MAHARANI                     (14186206086)
3.    PURI KARTIKA WARDANI                (14186206087)
4.    LARAS KURNIA AGUSTIN                 (14186206088)
5.    RIZCKY FORMALINA R.                     (14186206283)

 



STKIP PGRI TULUNGAGUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
OKTOBER 2015



 KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Estetika dan Perkembangannya” ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa Sekolah Dasar di STKIP PGRI Tulungagung.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan laporan seperti ini, pengamatan yang kami laksanakan dapat tercatat dan dapat kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.


Tulungagung, 1 Oktober 2015



Penyusun
 
 







  
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................  i
Daftar Isi .......................................................................................................  ii

BAB I
Pendahuluan................................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................. 1

BAB II
Pembahasan.................................................................................................... 2
Pengertian Estetika......................................................................................... 2
Estetika dan Filsafat....................................................................................... 3
Estetika dan Ilmu........................................................................................... 4

BAB III
Penutup.......................................................................................................... 8
Kesimpulan..................................................................................................... 8
Saran............................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ...............................................................................................  9


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Berdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Pandangan ini mengandung pengertian yang sempit. Filsafat merupakan bidang pengetahuan yang senantiasa bertanya dan mencoba menjawab persoalan-persoalan yang sangat menarik perhatian manusia sejak dahulu hingga sekarang. Estetika dan ilmu merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena sekarang ada kecenderungan orang memandang sebagai ilmu kesenian (science of art) dengan penekanan watak empiris dari disiplin filsafat..

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dari estetika?
2.    Apa yang dimaksud estetika dan filsafat?
3.    Apa yang dimaksud estetika dan ilmu?

1.3    Tujuan
1.    Menjelaskan tentang pengertian dari estetika
2.    Menjelaskan tentang estetika dan filsafat
3.    Menjelaskan tentang estetika dan ilmu



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Estetika
Secara luas, estetika diartikan sebagai pandangan dari bangsa yunanu dengan tokohnta seperti plato dan aritoteles yang memiliki pemikiran bahwa watak, hukum dan kebiasaan sebagai hal yang bersifat idah. Pemikiran tentang indah biasanya akan nampak pada keindahan yang tesymmetria.


rsentuh secara indrawi atau disebut sebagai
Dalam pengertian yang terbatas, keindahan hanya tertuju pada benda yang terserap melalui penglihatan yaitu berupa bentuk dan warda. Pandangan lainnya, keindahan diartika sebagai estetika murni yang berusaha mengungkapkan pengalaman estetis dari seseorang dalam keterkaitannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Estetika yang berasal dari bahasa Yunani "aisthetika" berarti hal-hal yang dapat dicerap oleh pancaindera. Oleh karena itu estetika sering diartikan sebagai pencerapan indera (sense of perception). Alexander Baumgarten (1714 1762), seorang filsuf Jerman adalah yang pertama memperkenalkan kata "aisthetika", sebagai penerus pendapat Cottfried Leibniz (1646-1716).  Baumgarten memilih estetika karena ia mengharapkan untuk memberikan tekanan kepada pengalaman seni sebagai suatu sarana untuk mengetahui (the perfection of sentient knowledge).
Untuk estetika sebaiknya jangan dipakai kata filsafat keindahan karena estetika kini tidak lagi semata-mata menjadi permasalahan falsafi tapi sudah sangat ilmiah. Dewasa ini tidak hanya membicarakan keindahan saja dalam seni atau pengalaman estetis, tetapi juga gaya atau aliran seni, perkembangan seni dan sebagainya.
Masalah dalam seni banyak sekali. Di antara masalah tersebut yang penting adalah masalah manakah yang termasuk estetika, dan berdasarkan masalah apa dan ciri yang bagaimana. Hal ini dikemukakan oleh  George T. Dickie dalam bukunya "Aesthetica". Dia mengemukakan tiga derajat masalah (pertanyaan) untuk mengisolir masalah-masalah estetika. Yaitu pertama, pernyataan kritis yang mengambarkan,, menafsirkan, atau menilai karya-karya seni yang khas. Kedua pernyataan yang bersifat umum oleh para ahli sastra, musik atau seni untuk memberikan ciri khas genre-genre artistik (misalnya: tragedi, bentuk sonata, lukisan abstrak). Ketiga, ada pertanyaan tentang keindahan, seni imitasi, dan lain-lain.

B.  Estetika dan Filsafat
Filsafat merupakan bidang pengetahuan yang senantiasa bertanya dan mencoba menjawab persoalan-persoalan yang sangat menarik perhatian manusia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu persoalan yang mendasari ungkapan rasa manusia adalah estetika, jika peranannya sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan.
The Liang Gie menyatakan ada enam jenis persoalan falsafi, yaitu:
1.    Persoalan metafisis (methaphysical problem)
2.    Persoalan epistemologis (epistemological problem)
3.    Persoalan metodologis (methodological problem)
4.    Persoalan logis (logical problem)
5.    Persoalan etis (ethical problem)
6.    Persoalan estetika (esthetic problem)
Pendapat umum menyatakan bahwa estetika adalah cabang dari filsafat, artinya filsafat yang membicarakan keindahan.
Persoalan estetika pada pokoknya meliputi empat hal:
1.    Nilai estetika (esthetic value)
2.    Pengalaman estetis (esthetic experience)
3.    Perilaku orang yang mencipta (seniman)
4.    Seni
Menurut Louis Kattsof, estetika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan batasan rakitan (stucture) dan peranan (role) dari keindahan, khususnya dalam seni. Kemudian muncul pertanyaan: apakah itu seni? Apakah teori tentang seni? Apa keindahan dan teori tentang keindahan? Apakah keindahan itu obyektif atau subyektif? Apakah keindahan itu berperan dalam kehidupan manusia.
C.  Estetika dan Ilmu
Estetika dan ilmu merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan , karena sekarang ada kecenderungan orang memandang sebagai ilmu kesenian (science of art) dengan penekanan watak empiris dari disiplin filsafat..
Dalam karya seni dapat digali berbagai persoalan obyektif. Umpamanya persoalan tentang susunan seni, anatomi bentuk, atau pertumbuhan gaya, dan sebagainya. Penelaahan dengan metode perbandingan dan analisis teoritis serta penyatupaduan secara kritis menghasilkan sekelompok pengetahuan ilmiah yang dianggap tidak tertampung oleh nama estetika sebagai filsafat tentang keindahan. Akhir abad ke-19 bidang ilmu seni ini di Jerman disebut "kunstwissensechaft". Bila istilah itu diteterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah "general science of art".
E.D. Bruyne dalam bukunya Filosofie van de Kunst berkata bahwa pada abad ke-19 seni diperlakukan sebagai produk pengetahuan alami. Sekarang dalam penekanannya sebagai disiplin ilmu, estetika dipandang sebagai "the theory of sentient knowledge". Estetika juga diterima sebagai "the theory of the beautiful of art" atau "the science of beauty".
Sebagai disiplin ilmu, estetika berkembang sehingga mempunyai perincian yang semakin kaya, antara lain:
·      Theories of art,
·      Art Histories,
·      Aesthetic of Morfology,
·      Sociology of Art,
·      Anthropology of Art,
·      Psychology of Art,
·      Logic, Semantic, and Semiology of Art.
Estetika merupakan studi filsafati berdasarkan nilai apriori dari seni (Panofsky) dan sebagai studi ilmu jiwa berdasarkan gaya-gaya dalam seni (Worringer). Berdasarkan kenyataan pendekatan ilmiah terhadap seni, dalam estetika dihasilkan sejarah kesenian dan kiritk seni. Sejarah kesenian bersifat faktual, dan positif, sedangkan kritik seni bersifat normatif.
Arca Harihara (Paduan Siwa dan Wisnu) perwujudan Kertarajasa dari Candi Simping, kini menjadi koleksi museum nasional.













Gambar 1.1 Arca Harihara
 
Bidadari Majapahit, arca emas apsara gaya Majapahit menggambarkan zaman kerajaan Majapahit sebagai “Zaman Keemasan” Nusantara.






















Gambar 1.2 Bidadari Majapahit
 


Terakota Wajah dipercaya sebagai potret Gajah Mada.












Gambar 1.3 Terakota Wajah
 

Celengan zaman Majapahit, abad 14-15 Masehi trowulan, Jawa Timur (Koleksi Museum Gajah, Jakarta)



Gambar 1.4 Celengan Zaman Majapahit
 
Sepasan patung penjaga gerbang abad ke-14 dari kuil Majapahit di Jawa Timur (Museum Of Asian Art San Fransisco)




Gambar 1.5 Sepasang Patung Penjaga Gerbang
 

Arca Dewi Parwati sebagai perwujudan anumerta tribuana ttunggadewi, Ratu Majapahit ibunda Hayam Wuruk.






















Gambar 1.6 Arca Dewi Parwati
 
Sejarah kesenian menguraikan fakta obyektif dari perkembangan evolusi bentuk-bentuk kesenian, dan mempertimbangkan berbagai interpretasi psikologis. Kritik seni merupakan kegiatan yang subyektivitas pada suatu bentuk artistik juga moralnya sebagai pencerminan pandangan hidup penciptanya (seniman). Pertimbangan berdasarkan ukuran sesuai dengan kebenaran berpikir logis. Maka kiritk hampir selalu mengarah pada filsafat seni. Baik sejarah maupun kritik seni dituntut pengenalan sistem untuk mengenal seni dan kesenian.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Estetika adalah cabang filsafat yang mempersoalkan seni (art) dan keindahan (beauty). Istilah estetika berasal dari kata yunani aisthesis, yang berati pencerapan indrawi, pemahaman intelektual (intelectual understanding), atau bisa juga berarti pengamatan spiritual. Istilah seni (art) berasal dari kata latin ars, yang berarti seni, ketrampilan, ilmu, atau kecakapan.
Sejak zaman yunani purba, estetika filsafat sering disebut berbagai nama, seperti filsafat seni (philosophy of art), filsafat keindahan (philosophy of beauty), filsafat citarasa (philosophy of taste) dan filsafat kritisisme (philosophy of criticism). Akan tetapi, sejak abad XVIII istilah estetika mulai menggantikan nama-nama tersebut.

B.  Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kami juga  membuka kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun dan mengembangkan makalah ini, karena pada hakekatnya ilmu pengetahuan akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman.



DAFTAR PUSTAKA

1.        Mundardjito.(2007)."Wacana Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Budaya Teori & Metodologi Ilmu Budaya".Vol.9 No.1, April 2007, hlm. 1-134 (online) (https://books.google.co.id/books?id=wE0eijViQroC&pg=PA124&dq=estetika+dan+filsafat&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=estetika%20dan%20filsafat&f=false) diakses tanggal 1 Oktober 2015
2.        Rapar, Jan Hendrik.1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta:Kanisius
(online) (diakses 1 Oktober 2015)
3.        http://psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id/2015/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinan-pgsd.html?m=1 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar